Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak. Di usia remaja seorang individu dituntut untuk segera meninggalkan kebiasaan-kebiasaan masa kanak-kanak dan kemudian di saat bersamaan dituntut untuk segera belajar sedikit demi sedikit menjadi individu yang lebih dewasa.
Masa remaja sebagai usia yang produktif juga di tandai dengan kemampuan otak dan otot yang semakin baik. Jika keduanya mampu diintegrasikan dengan baik maka akan dapat dihasilkan karya yang positif maupun karya negatif.
Salah satu contoh potensi otak dan otot yang tersalurkan ke arah yang negatif adalah tawuran. Tawuran akhir-akhir ini menjadi fenomena yang menakutkan mengingat korban jiwa yang berjatuhan akibat aksi brutal para generasi penerus bangsa.
Fenomena tawuran ini kemudian memunculkan berbagai macam spekulasi, salah satunya adalah gagalnya dunia pendidikan di Indonesia untuk membentuk generasi yang berkarakter. Tawuran di anggap sebagai hasil dari kebijakan pendidikan yang mementingkan hasil ketimbang proses.
Namun, saling menyalahkan satu sama lain bukanlah langkah yang bijak untuk menanggulangi permasalahan ini. Hal yang paling penting untuk dilakukan saat ini adalah mencari tahu akar permasalahan dan kemudian sama-sama mencari solusi agar kedepannya persoalan tawuran ini tidak terulang lagi.
Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi tawuran?
- Mulai dari lingkungan keluarga
Mulailah dari hal terkecil, kutipan tersebut bisa memberi bayangan kepada kita bahwa upaya menanggulangi tawuran harus dilakukan sedini mungkin dan harus dimulai dari unit lingkungan sosial terkecil yakni keluarga. Keluarga sebagai sarana penanaman nilai yang pertama dan paling utama harus berperan proaktif dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak. Disinilah pentingnya membina sebuah bahtera rumah tangga yang dinaungi oleh syiar-syiar keagamaan yang tentu saja akan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri anak. Hal ini diharapkan akan menjadi filter terhadap nilai-nilai negatif yang bisa jadi akan merasuki anak kelak ketika telah berada di lingkungan yang lebih besar yakni lingkungan masyarakat.
- Senantiasa memantau lingkungan sosial anak
Tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan sosial turut mempengaruhi bagaimana kepribadian individu kelak. Lingkungan yang baik dan kondusif tentu akan memberikan hal-hal positif kepada anak dan juga sebaliknya. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan selanjutnya adalah selalu menatau dengan siapa dan apa yang dilakukan oleh anak di lingkungan sosialnya. Banyak orang tua yang melalaikan hal ini sehingga anak menjadi sosok pribadi yang berbeda di lingkungan rumah dan dilingkungan sosialnya. Sebenarnya, peran orang tua kembali sangat dibutuhkan dalam hal ini. Orang tua harus senantiasa mengingatkan sang anak untuk bijak dalam memilih lingkungan permainan dan hal ini akan lebih mudah dilakukan bila sejak kecil ia telah dibiasakan dengan hal itu. Kedekatan antara anak dan orang tua juga menjadi faktor penting, hal ini dikarenakan sang anak akan mencari lingkungan yang nyaman, walau hal itu negatif, ketika di rumah ia tidak mendapatkan rasa nyaman itu.
- Menyediakan Sarana Pengembangan diri Bagi Anak
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa tawuran merupakan sebuah penyaluran energi yang begitu besar yang dimiliki oleh remaja. Oleh karena itu orang tua dan sekolah harus menyediakan sarana penyaluran bagi si Anak. Kegiatan ekstrakurikuler seperti, Tim Futsal, Tim Basket, Tim Karya Ilmiah Remaja, dan Rohis bisa menjadi sarana untuk menyalurkan energi anak ke sesuatu yang positif.
- Senantiasa Mempelajari Ajaran Agama
Hal yang tidak kalah pentingnya, dan mungkin menjadi hal yang paling penting adalah senantiasa membekali diri dengan ilmu-ilmu Agama. Bekal ilmu agama ini dapat menjadi filter yang ampuh bagi anak untuk menhindari aksi tawuran. Karena dengan mempelajari agama, mereka akan mengetahui bahwa menyakiti orang lain adalah perbuatan yang terlarang apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan yang jelas. Tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena tawuran juga dipicu oleh jauhnya mereka dari ajaran agama ini.
ArtikelΒ ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu:
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Surabaya
π
sama-sama kawand!
semoga dengan diadakan fikir bersama tentang satu kasus ini bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan apa yg kita risaukan…..
Sukses Daeng…
Aamiin…
thank’s Kawand! π
selain pemerintah dan aparat terkait,,,,kalau segenap lapisan masyarakat peduli dengan masalah tawuran dan mau ikut berkontribusi mencegahnya, rasanya masalah ini bisa teratasi…
sepakat, perlu memang ada kerja ril dari segenap lapisan masyarakat.
iya gan kita juga sebagai warga sekemampuan kita, harus ikut serta mengatasinya…
Denagn digelarnya kontes ini. Semoga akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran baru yang segera ditindak lanjuti.
Salam.
ia, itu harapan kita bersama… dan semoga juga g sebatas pemikiran, tapi aplikasinya juga segera diwujudkan
Waahh tulisannya bagus mas
salam π
thank’s… π
semuanya memang berawal dari keluarga…:-)
jadi… klo milih pendamping hidup harus selektif, yang bisa membawa kita menciptakan generasi pembaharu. π
nah lho..dari tawuran ke pendamping hidup..;-D
:D… krena dari situlah kta bisa membina keluarga yang baik
maknyuuuz…:D
Beginilah orang yang peduli…..nice
π
Pendidikan utama untuk mencegah tawuran memang dari lingkungan keluarga dulu,karena waktu untuk anak-anak lebih banyak di di habiskan di lingkungan keluarganya.
ya, sepakat kang
wah miris liat banyaknya dampak negatif akibat terjadinya tawuran ini apalagi sampai kehilangan nyawa. Semoga tawuran bisa berhenti.
oh ya,
saya ngadain kontes menulis berhadiah kecil2an nih, infonya bisa dilihat diblog saya.
Ditunggu partisipasinya ya. π
thanks
carameninggikanbadancepatalami.blogspot.com
sudah seharusnya memang qta miris atas perilaku tersebut. thank’s kunjungannya kawand…
oke deh, thank’s atas infonya…
Niat yang baik…semoga seluruh pihak memiliki niat yang sama, agar ukhuwah Islamiyah tetap terjalin
Inysa Allah.. Aamiin…