//
you're reading
Catatan, Suara Daeng Sibali, Sulawesi Selatan, Universitas Negeri Makassar

Manusia Purba Menyelesaikan Masalahnya dengan Api dan Batu!

disusun oleh M. Amirullah (Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling UNM Makassar 2010)

Kamis, 11 Oktober 2012, sore waktu parangtambung. Sekitar pukul 4.am gitu, aku tiba di kampus UNM parangtambung dalam rangka mengikuti kegiatan kajian keagamaan di mesjid Ulil Albab parang tambung yang di adakan oleh Lembaga Dakwah Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra UNM yang akan membahas tentang salah seorang Istri Rasulullah yang mulia, ‘Aisya rodiallahu anha. Istri yang dicintai Rasulullah namun banyak dihina oleh Syiah rafidah yang menyimpang akidahnya.

Banyak hal yang menarik dan bermanfaat yang bisa diteladani dari istri beliau yang satu ini, namun di kesempatan ini saya tertarik membahas cerita lain yang terjadi diluar masjid. Kisah tawuran yang melibatkan sesama mahasiswa UNM. Kisah tawuran yang ternyata baru saja mereda saat saya dan teman-teman tiba di kampus UNM parangtambung. Saya memang sempat melihat beberapa orang polisi di sekitar kampus yang menjadi penanda bahwa sesuatu yang tidak beres terjadi di kampus ini.

Kejadian yang kesekian kali ini menuntut Introspkesi diri yang mutlak dilakukan oleh semua kalangan, mulai dari mahasiswa, birokrasi kampus, para dosen, dan seluruh pemerhati para calon pendidik bangsa.

Teringat kembali dengan salah satu perkataan bijak, klo g’ salah Pak Jusuf Kalla, bahwa manusia purba menyelesaikan masalahnya dengan Api dan Batu.

Berangkat dari kata ini, tentu kita bisa mendapatkan gambaran bahwa mahasiswa yang terlibat aksi brutal dalam penyelesaian masalahnya mungkin adalah mahasiswa-mahasiswa purba yang hidup di zaman modern atau mungkin Mereka adalah manusia-manusia purba yang berkedok kaum intelektual. Semoga saja hipotesis ini jauh dari kebenaran walau kita tidak bisa menutup mata dari  kenyataan tersebut

Hal yang paling esensi yang musti di cari tahu adalah mengapa hal ini terjadi?. Kalau pertanyaan ini dilontarkan maka beragam jawaban pun akan bermunculan. Terutama jika pertanyaan ini diberikan kepada para intelektual kampus, “MAHASISWA”.

Saya sendiri melihat bahwa sebenarnya kawan-kawan di kampus belum tahu betul untuk apa mereka ada di kampus. Keberadaan kita di kampus UNM, sebagai kampus pencetak tenaga pendidik, tentunya diharapkan akan mampu mencetak kader-kader pahlawan tanpa tanda jasa. Namun apa jadinya kelak jika orang-rang yang menempati posisi strategis dalam dunia kependidikan ini ternyata tidak mampu memberi contoh yang baik kepada peserta didiknya?

Kalau kita sudah tahu bahwa kita akan dipersiapkan menjadi calon pendidik untuk melahirkan generasi bangsa yang cemerlang, maka hal yang paling utama yang harus dilakukan adalah bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang guru, paling tidak tenaga pendidik yang bisa diteladani dan dijadikan panutan bagi para muridnya.

Namun, satu yang pasti bahwa, oknum-oknum mahasiswa di UNM yang melakukan tindakan brutal hanyal sebagian kecil. Di antara mereka masih banyak orang-orang yang peduli akan perubahan bangsa, mengedepankan akal dalam menyelesaikan masalah, dan lebih bijak menghadapi sebuah persoalan.

sumber gambar : http://www.facebook.com/profesi.unm?fref=ts

 

 

 

Discussion

11 thoughts on “Manusia Purba Menyelesaikan Masalahnya dengan Api dan Batu!

  1. Jadi inget kemarin lalu ke makassar, main ke unhas pas ada ospek FT.
    Pikiran saya, kok gitu banget ospeknya. Ditambah pas itu, ada konflik bone vs (*lupa namanya), kok ya segitunya. Ah, semoga memang masih ada yang “waras”, yang masih mau mikir bangsa. 😀

    Posted by Triyoga Adi perdana | October 13, 2012, 8:55 am
    • osepknya kaya gmana mas???
      klo di jurusan saya ospeknya menonjolkan kekerasan,..

      belum lagi Latihan dasar kempimpinan yang juga menonjolkan kekerasan, ckckck….

      Posted by Amirullah Daeng Sibali | October 13, 2012, 9:07 am
      • Nah itu mas, kayak nya streak banget deh. Sampe kepala di model2 nomor. Hahaha. .

        Gimana nih mas? Kira2 pengaruh ke anak2nya gimana tuh selaku yang sudah merasakan. 😀

        Posted by Triyoga Adi perdana | October 13, 2012, 9:09 am
      • wah wah wah…
        betul – betul dijadikan kesempatan oleh para senior untuk menjahili juniornya!

        klo akibatnya jelas akan mengakibatkan para junior tahun ini kemungkinan akan melakukan hal yang tidak jauh beda kepada junior mereka kelak ketika telah menjadi senior

        Posted by Amirullah Daeng Sibali | October 13, 2012, 9:17 am
      • Itu lah mungkin akibatnya mas, lah wong katanya juga disana ada regenerasinya gitu. hehehe 😀

        Posted by Triyoga Adi perdana | October 13, 2012, 3:56 pm
  2. entahlah..mungkin terlalu dini jika kita(saya)berkesimpulan bahwa itu salah satu bukti dari kegagalan pendidikan…ahhh….dakwah, dakwah dakwah…harus

    Posted by jarimanisindonesia | October 13, 2012, 9:30 am
  3. btw, saya suka sindiriannya__judulnya..heheh.manusia purba manusia purba

    Posted by jarimanisindonesia | October 13, 2012, 9:31 am
  4. tadi malam saya bertanya ke adek yg bulan depan insya allah di wisuda, masalah tawuran ini… ternyata begitu komplek penyebabnya… tapi dasarnya kembali ke para mahasiswanya itu sendiri…

    Posted by kangyaannn | October 13, 2012, 4:16 pm

Mari Berikan Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: