Pemilihan langsung calon Gubernur Jakarta telah berlangsung, saat ini rekapitulasi secara manual hasil suara oleh KPU tengah berlangsung. Walau demikian, hasil quick Count beberapa lembaga survei telah menetapkan bahwa pasangan jokowi – ahok yang kemudian terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI jakarta.
Hingar bingar dinamika politik di Jakarta, khususnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur, tentu saja akan menjadi salah satu fokus perhatian warga negara Indonesia walau dinamika politik yang terjadi adalah dinamika ditingkat regional provinsi DKI Jakarta. Wajar saja mengingat jakarta yang saat ini merupakan Ibu kota Indonesia.
Panasnya persaingan di saat masa-masa kampanye yang berakhir dengan pernyataan sikap positif oleh Foke ketika melihat hasil quick count bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, terkhusus kepada daerah-daerah yang sebentar lagi juga akan melaksanakan proses pemilihan kepala daerah.
Sulawesi selatan merupakan salah satu provinsi yang akan melangsungkan pilkada Maret 2013 mendatang. Apa yang dilakukan calon gubernur bersama tim sukses nya di sulawesi selatan tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di jakarta.
Saling klaim prestasi dan saling tuding pun mewarnai dinamika politik di daerah ini. Kerja keras pun dilakukan tim sukses masing – masing calon untuk memenangkan jagoan masing-masing. Tak jarang muncul black campaign yang kemudian memojokkan salah seorang figur dari calon pasangan gubernur. Tak jarang pula mereka mengangkat etnis kedaerahan dalam rangka meraih simpati dari rakyat.
Sungguh dinamika politik yang sangat menghawatirkan mengingat potensi chaos yang sewaktu – waktu bisa muncul dari para pendukung masing-masing. Namun potensi ini bisa dihindari jika kelak siapa pun yang kalah dari proses pemilihan kepala daerah ini bisa mengontrol dan menenangkan kondisi para pendukungnya yang bisa saja tidak mampu menerima kekalahan ini. Namun hendaknya juga pasangan yang menjadi pemenang bisa merangkul para pesaingnya yang berhasil dikalahkan saat proses pilkada nanti.
Mengapa demikian? Karena sesungguhnya tujuan kalian maju dan berkomitmen untuk menjadi pemimpin merupakan upaya untuk memajukan daerah yang kalian pimpin secara khusus, dan Negara Indonesia secara umum. Kalian hendaknya jangan mengedepankan ego kelompok atau etnis tertentu yang bisa merugikan kita semua.
Wallahu ‘alam
pembelajaran bagus yang ditunjukan oleh foke, moga saja menular ke yg lain….
ya… semoga! 😀