DENGAN SEGALA KERENDAHAN HATI SAYA MEMINTA MAAF KEPADA TEMAN YANG MERASA DIJADIKAN TOPIK PEMBICARAAN TULISA-ku INI. TAPI SAYA PUNYA TANGGUNG JAWAB MORAL SECARA AGAMA UNTUK MENYAMPAIKAN ILMU YANG TELAH KAMI DAPATKAN.
Selasa, 17 April 2012. Siang-siang gitu saat istirahat di mesjid kampus Aku dapat SMS dari salah seorang teman kelas. Redaksi SMS-nya kurang lebih ngajak aku untuk hadir dalam acara makan-makan di rumahnya dalam rangka MILAD-nya (baca ; ulang tahun) beliau.
Aku coba untuk membaca ulang isi dari SMS tersebut, tapi ternyata redaksi SMS-nya tidak berubah. Sejenak aku berpikir apa kira-kira yang akan dilakukan di acara milad tersebut selain makan-makan tentunya. Aku coba menerawang jauh ke awang-awang waktu itu. Muncul dalam hayalan bahwa paling akan ada acara ketawa-ketawa bareng, saling lempar senyum, dan aktivitas-aktivitas lain yang menggambarkan sebuah suka cita. Suka cita akan pertambahan umur yang diperoleh oleh sang empunya acara.
Bagiku timbul pertanyaan menyangkut acara ulang tahun ini, pertanyaan menyangkut PERTAMBAHAN UMUR dan SUKA CITA…??? Esensinya kan setiap hari umur kita berkurang, bukan bertambah. Artinya lagi, kita sebentar lagi bakal menghadap Sang Pencipta yang agung. Mungkinkah bekal yang telah kita persiapkan sudah cukup banyak untuk menyambut pertemuan tersebut sehingga suka cita patut di rayakan?
Batinku penuh tanda Tanya, mengapa kalian bahagia ditengah pengurangan umur dia? Atau kalian belum tahu bahwa setiap hari umur kita berkurang? Mengapa kalian belum tahu? Bukankah kalian sudah besar? Sudah bisa berpikir jernih, Kalian kan sudah kuliah…???
Sebenarnya budaya ulang tahun yang merebak kalangan anak-anak bahkan remaja muslim saat ini tak ubahnya sebuah perilaku ikut-ikutan dengan penganut ajaran lain. Mereka kehilangan jati diri terhadap dirinya sebagai seorang muslim dan tidak percaya diri dengan ajarannya sendiri. Penyebabnya? Salah satunya adalah JAHIL (BODOH) dengan agamanya sendiri. Penyebab BODOH-nya??? Malas mempelajari ajaran agamanya sendiri. Akibatnya tentu saja adalah keterombang-ambingan ditengah pengaruh-pengaruh budaya ajaran agama lain.
Menyikapi hal ini kita tidak perlu kaget, mengapa? Karena hal ini sudah dikabarkan oleh Rasulullah saw 1.400 tahun yang lalu. Kabar apa itu?
“Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, “Apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?”Beliau menjawab, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhary)
Hadits di atas cukup jelas untuk membuktikan kebenaran berita dari Rasulullah saw. Ulang tahun yang dulunya Cuma budaya agama nonmuslim kini telah menjangkiti banyak orang Islam. Tidak hanya ulang tahun, perayaan tahun baru, cara berpenampilan, cara bergaul, bahkan pacaran pun kini telah dengan nyaman di ikuti oleh banyak kamu muslimin. Bahkan Rasulullah menyampaikan andai kiranya orang-orang nonmuslim MASUK KEDALAM LUBANG BIAWAK, NISCAYA ORANG-ORANG MUSLIM PUN AKAN MENGIKUTInya.
Kehilangan jati diri sebagai seorang muslim adalah sebuah distrosi yang harus segara dihilangkan dari tubuh kaum muslimin. Dan cara paling efektif untuk menghilangkannya adalah dengan mempelajari ajaran agama ISLAM lewat tarbiah yang intensif sekali dalam sepekan.
Berkaitan dengan undangan tersebut aku memilih untuk tidak hadir. Padahal hukumnya undangan kan wajib??? Ya, wajib tapi undangan untuk sebuah kemaksiatan jelas wajib untuk ditinggalkan. Tentu dengan pertimbangan bahwa kegiatan itu memiliki banyak kemudharatannya.
Wallahu ‘alam
SUMBER GAMBAR : http://www.google.co.id/imgres?q=sweet+seventeen&start
Selamat Ulang tahun Kami ucapkan
Selmat sejahtera kami doakan.
Selamat Panjang umur sehat sentosa
Selamat ulang tahun dan bahagia
#loh-loh, kok jadi nyanyi sih..?
semoga saja selamat. karena umur tiap hari berkurang
Ya, kaum muslim kehilangan jati diri *manggut-manggut*
iya…
anda memang benar semua ini karena kebodohan dari kita, sekarang para ibu dikampung juga udah pada ikut 2 an ngrayain semacam itu….
ini tanggung jawab kita bersama mas.
tantangan lain juga karena umat islam sendiri mengalami sindrom islamophobia, alhasil orang tua melarang anaknya untuk belajar agama.
anak tiba2 rajin mengaji, rajin ke masjid, rajin sedekah, rajin menghafal Al-qur’an di tuduh TERORIS. ckckckc…
inilah hasil dari perang pemikiran yang merasuki bangsa Indonesia. orang-orang kafir tidak butuh perang fisik untuk mengalahkan Indonesia
hmm.. ini mi ga jawabannya.. ttg “ultah”..?
masih banyak alasan lain kawand…
ini hanya salah satunya