Harimau dan Ayam Jantan di Sulawesi

Sulawesi Selatan adalah daerah yang Identik dengan ayam, khususnya ayam jantan. Tidak hanya rakyatnya para rajanya pun di zaman dahulu sangat senang dengan ayam. bahkan saya pernah membaca sebuah tulisan di Internet yang mengisahkan bahwa sebab utama perang antara Gowa dan Bone adalah sabung ayam. wallahu ‘alam bishowab…

Sultan Hasanuddin selaku raja Gowa juga di juluki oleh Belanda dengan julukan Ayam Jantan dari Timur. Saat ini juga ayam ketawa, yang berasal dari kabupaten Sidrap, sedang naik daun di Makassar. hal ini sekali lagi membuktikan bahwa masyarakat sulawesi selatan sulit dipisahkan dengan ayam.

Namun setelah menelusuri beberapa Blog saya menemukan informasi bahwa sulawesi selatan, dalam hal ini Gowa, tidak hanya identik dengan Hewan yang bernama ayam tetapi juga identik dengan macan.

beberapa gelar untuk pemuka kerajaan gowa adalah gelaran macan contohnya Macan Lambaraqna Gowa (Harimau Liar dari Goa) Macan Keboka ri Tallo (harimau putih di Tallo), Macan Leqlenga ri Katangka (harimau hitam di Katangka), Macan Ejayya ri Sanrobone (harimau merah di sanrobone), Macan Beru Bakkaka ri Luwu (macan yang baru tumbuh di Luwu). baca selengkapnya di sini

Kata harimau yang melekat, menjadi nama gelaran, pada beberapa raja Gowa bisa jadi menimbulkan pertanyaan di benak kita. hal ini wajar saja karena kita tahu bahwa sulawesi sama sekali tidak memiliki hewan endemik harimau.

“SEMOGA BERMANFAAT”